Sabtu, 28 April 2012

Terapi Air

Suatu hari ketika saya mengisi ulang air minum saya beli minuman kaleng dan meminumnya sambil berdiri. Sang pemilik depot air minum ternyata melihat tingkah saya. Setelah membayar biaya pengisian air minum dan minuman kaleng saya harus menunggu uang kembalian. Dan ternyata sang pemilik depot air minum bukan hanya menyerahkan kembalian, melainkan juga selembar kertas semacam selebaran lah mungkin. Sesampai di rumah aku buka tuh kertas dan membacanya yang isi sebagai berikut:

TERAPI AIR MINUM

Kenapa Rasulullah SAW. melarang umatnya ketika minum sambil berdiri..? Ternyata secara medik dalam tubuh kita terdapat organ penyaring sfringer yang terbuka pada waktu kita dalam posisi duduk (berfungsi), dan tertutup (tidak berfungsi) pada waktu/ dalam posisi berdiri.

Seperti diketahui air yang kita minum belum 100% steril untuk diolah oleh tubuh, jadi ketika kita minum sambil berdiri, maka air tidak tersaring oleh sfringer karena tertutup dan langsung masuk ke dalam kantong kemih yang dalam keadaan ini dapat menyebabkan penyakit Kristal Ginjal. Subhanallah ! Setiap perintah dan larangan Rasulullah SAW. pasti ada manfaat dan mudharatnya bagi umatnya.

Terapi air selanjutnya :

  1. Minum 2 gelas air putih (masak) setelah bangun tidur, berguna untuk membersihkan organ-organ internal tubuh kita.
  2. Minum 2 gelas air putih (masak) 30 menik sebelum makan, berguna untuk optimalisasi fungsi seluruh organ pencernaan dan ginjal.
  3. Minum 2 gelas air putih (masak) sebelum mandi, berguna untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
  4. Minum 2 gelas air putih (masak) sebelum tidur, berguna/ dapat mencegah stroke dan serangan jantung.

Amuntai,       Desember 2011

Catatan :

  1. Dianjurkan terapi air ini dijadikan/ dilakukan rutin setiap hari.
  2. Selalu didahului dengan berdo’a kepada Allah SWT.

Kami masih ada terapi air ini (air panas dan dingin), silakan yang ingin konsultasi (gratis) kontak no HP kami 08125040010  

 

Demikianlah isi dari kertas tersebut dan akhirnya saya pun menyadari betapa saya telah meremehkan hal yang kecil yang mungkin bisa berakibat besar.

 
;